Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren Upacara pengibaran bendera merah putih 17 Agustus 2018 Hari Lahir Pondok Pesantren Darussalam ke-3 bersama Dr. KH. Ma'ruf Amin

Jumat, 24 November 2017

Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3)

darussalamkeputih.com, surabaya. 27 Agustus 2017. Acara Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3) Ponpes Darussalam Keputih Surabaya Tahun Ajaran 2017-2018. berlangsung dengan lancar dan khidmat, acara tahunan ini bertujuan untuk mengenalkan Dunia Pondok pesantren khususnya Ponpes Darussalam Keputih Surabaya kepada Santri Baru. 
beberapa agenda yang tersusun adalah ; acara pembukaan OP3 yang dibuka langsung oleh Dewan pembina/pengasuh Ponpes Darussalam Keputih Surabaya KH. Achmad Arsyad Arif dan dihadiri oleh para asatidz PPDS. usai pembukaan, maka selama 1 hari sejak pagi hingga malam hari santri baru mengikuti kegiatan tersebut. 

Rangkaian acara usai pembukaan adalah pembarian Hadiah pemenang Lomba 17 Agustus-an HUT RI Ke-72, dilanjutkan penyampaian materi tentang Profil pesantren, kurikulum pendidikan pesantren, tata tertib pesantren, Ziarah Maqbaroh Pendiri PP. Darussalam Keputih Surabaya, kepesantrenan dan Aswaja, renungan Malam dan Shalat hajat/Tahajjud.

Adapun  pemateri dalam acara OP3 ini adalah : Profil pesantren disampaikan oleh Ust. H. Agung Wahyudi, beliau mengenalkan semuah keluarga ndalem PP. Darussalam keputih, silsilah keluarga dan sejarah singkat tentang PP. Darussalam Keputih Surabaya. setelah itu Penyampaian tentang Sistem pendidikan dan kurikulum PP. Darussalam Keputih oleh Ust. M. Alfithrah Arufa (Bid. Pendidikan dan Pengajian) disini beliau memaparkan bahwa Ponpes Darussalam keputih mewajibkan santrinya untuk mengikuti pengajian dalam Program Madrasah Diniyah dengan pembagian 3 program yakni ; program Bahasa, Fiqih, dan Al-Qur'an/Tahfidz. santri akan diseleksi untuk masuk dalam program yang sesuai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya. 

Usai Pemapran Kurikulum Peasantren, Ust. H. Haris Maulidi (Koor. Bid. Keamanan dan Ketertiban) menyampaikan tentang Aturan-aturan Pesantren terkait hak dan Kewajiban santri Darussalam selama Mondok di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, sangsi dan hukuman apa saja yang ada bagi yang melanggar aturan pesantren. Di sore harinya, usai shalat Asharsantri diajak menuju Maqbaroh (kuburan) pendiri Pesantren Darussalam Keputih Surabaya, mereka dikenalkan lokasi dan profil pendiri keluarga yang sudah wafat. tepatnya di Makam Islam Keputih di Gang Makam, dalam kegiatan Ziarah ini santri baru didampingi olelh beberapa Ustadz dan dipimpin Yasin dan Tahlil oleh Ust. Sukamto. 

Di Malam harinya, ba'da Isya kegiatan masih berlanjut dengan materi Kepesantrenan dan Aswaja yang disampaikan oleh Usth. Siti Musfiqah, disini santri diajarkan bagaimana menjadi santri yang siap berjuang dan belajar, siap hidup secara mandiri dan memiliki sikap kepedulian dan kerjasama dalam bingkai Ahlus sunnah Wal Jama'ah An-Nahdhiyyah. beberapa Game yang dibawakan oleh pemateri membuat santri makin inivatif dan antusias walaupun terasa capek semangatnya makin menigkat juga. satu setengah jam berlalu. materipun berakhir. dan masih ada sesi terakhir yang dilaksanakan menjelang larutnya malam. KH. Achmad Arsyad Arif mendampingi dan mengimami santri baru di Ruang Aula PPDS untuk istighasah, doa bersama shalat hajat. inilah akhir dari acara OP3. hingga larut malam demikian santri dikenakan kebiasaan-kebiasaan yang harus dibangun selama menjadi santri. [alf.ppds]




TASYAKKURAN KEMERDEKAAN & HARLAH PPDS KE-3 BERSAMA PROF.Dr. KH. MA'RUF AMIN

Surabaya | darussalamkeputih.com. 
Rabu, 30 Agustus 2017 merupakan catatan sejarah penting bagi Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, selain Tasayakkuran kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, Ponpes Darussalam Juga memperingati Miladnya yang ke-3 yang lahir  pada tanggal 17 Agustus 2014. Acara yang merupakan Agenda kegiatan perdana di Ponpes Darussalam Keputih ini lebih berkesan dan bermakna dengan hadirnya beberapa Ulama/kiyai dan bu nyai, asatidz/asatidzah, Cendikiawan, dan Tokoh Masyarakat, diantara yang hadir dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. (Hc) KH. Ma'ruf Amin (Rais 'Am PBNU & Ketua Umum MUI), KH. Abdurrahman Navis, Lc. M.HI, KH. Hasyim Rowi, KH. Djalaluddin, KH. Mahrobah,  selain para Ulama tersbut, hadir juga H. Syamsul Bahri, M.Pd.I (Ka Kanwil Kemenag Jatim) dan Prof. Dr. KH. M. Faqih, Ph.D (Guru Besar ITS). kemeriahan acara tersebut makin terasa dengan hadirnya Santri PPDS, Siswa/siswi SMA Yapita beserta asatid/asatidzahnya, beberapa anggota Fatayat NU, Muslimat NU, serta Banser. 

Lantunan Shalawat terus menggema di langit Darussalam Keputih mengiringi kedatangan tamu undangan untuk mengisi ruang-ruang lokasi Jama'ah/tamu/undangan. Halam parkir Ponpes Daussalam Keputih Berangsur penuh begitupun dengan Ruang Aula Lt.2 PP. Gedung Baru Darussalam Keputih yang dipenuhi jama'ah Putri. Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB itu dibuka dengan Pembacaan Yasin dan Tahlil oleh KH. Ahmad Arsyad Arif (Pemibina Yayasan PP. Darussalam) mendoakan para Muassis dan keluarga besar Ponpes Darussalam Keputih, para leluhur Desa Keputih, dan Para mujahidin/pahlawan Republik Indonesia.

Ust. Moch. Isbir yang bertugas sebagai MC acara tersebut mulai membuka Acara dengan Surat Al-Fatihah. Acara demi acara berlangsung dengan tertib dan lancar. dimulai dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon secara bersama-sama dengan dipandu oleh Ahmad Hidayatullah sebagai dirigen dari santri Darussalam Keputih. Sambutan-sambutan menyusul usai menyanyikan lagu-lagu tersebut. Sambutan Pertama disampaikan oleh Dr. Hj. Zumroatul Mukaffa, M.Ag (Ketua Yayasan Ponpes Darussalam Keputih), dilanjutkan sambutan oleh H. Syamsul Bahri, M.Pd.I (Ka Kanwil Kemenag Jatim) dan sambutan terakhir oleh KH. Abdurrahman Navis, Lc,. M.HI (Pengasuh Ponpes Nurul Huda Surabaya). 

Tibalah diacara puncak, Pengajian Tasayakkuran kemerdekan RI ke-72 dan Harlah PP. Darussalam Keputih Surabaya ke-3 yang disampaikan oleh Prof. Dr (Hc) KH. Ma'ruf Amin (Rais 'Am PBNU & Ketua Umum MUI) dalam tausiyahnya, beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, diusianya yang masih "balita", Ponpes Darussalam Keputih sudah bisa melaksanakan kegiatan seperti ini, dan siap berjuang serta berkontribusi bersama ponpes-ponpes lainnya yang lebih dahulu ada. banyak hal yang beliau sampaikan diantaranya adalah Tugas Kaum Muslimin dlm bimbingan Ulama. yaitu :

1. Himayatuddin. Memelihara/merawat agama Islam dengan cara:
   a. Masyarakat Islam harus melahirkan ulama karena ilmu islam akan hilang dengan wafatnya 
       Ulama. Pesantren sebagai pendidikan ulama harus berkualitas.
   b. Setiap keluarga muslim hendaknya memilih salah satu anaknya yang cerdas untuk dididik di 
       pesantren agar menjadi ulama. Anak-anak yang lain dididik dalam bidang-bidang lain tapi 
       jangan sampai tidak ada anak cerdas yg dudidik memjadi ulama.
  c.  Menjaga aqidah, fikrah dan amaliyah agama yg benar,  bukan yang textualist bukan yang 
       liberalist tapi wasatiyah, ahlussunnah wal jamaah ala manhajil madzahibil arbaah, asyariyah 
       dan thariqah muktabarah annahdliyah.

2. Himayatul ummah. Memelihara/merawat ummat. dengan cara :
    a. Memelihara ummat agar tidak tersesat dalam aqidah fikrah dan amaliyah. Perlu madrasah 
        diniyah pesantren dan pendidikan agama islam yang terus menerus bagi masyarakat.
    b. Usaha membentengi masyarakat dalam kehidupan duniawiyah dari semua unsur yang 
        menyesatkan.
3. Himayatud daulah. Memelihara/merawat negara. Dalam konteks Indonesia ;
   a. Pancadila sebagai dasar negara sudah final karena semua unsur Pancasila merulakan manifestasi 
      pengamalan Islam dalam bernegara.
  b. NKRI sudah final karena dalam NKRI kaum muslimin bisa hidup dalam keteraturan hukum dan 
      dapat mengamalkan syariat Islam dengan bebas tanpa rintangan.
  
Acara tersebut dituup dengan pembacaan doa yang sekaligus dibacakan oleh KH. Ma'ruf Amin. Doa tersebut menjadi Pungkasan acara. MC pun menutup acara tersebut, sembari para Ulama ramah tamah, Tim Shalawat Darussalam Keputih kembali mendendangkan Lantunan Shalawat yang indan dan merdu.  [alfppds]


















Jumat, 18 Agustus 2017

UPACARA ALA SANTRI DARUSSALAM KEPUTIH PERINGATAN HUT RI KE 72

Darussalamkeputih.com; Surabaya, dalam memperingati HUT RI Ke-72 pada 17 Agustus 2017, Ponpes Darussalam Keputih Surabaya turut berpartisipasi memeriahkan momentum paling bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut. Upacara ala santri ini sudah menjadi tradisi tiap tahunnya.

semangat santri darussalam keputih tetap berkobar walau tidak bisa melibatkan semua santri secara lengkap - karena beberapa santri yang notabene adalah mayoritas mahasiswa di berbagai kampus sekitar Ponpes Darussalam Keputih Surabaya - masih dalam masa liburan kampus sehingga mayoritas santri (mahasiswa) masih libur dan belum masuk pondok, walau demikian santri yang masih menetap di pondok ditambah dengan hadirnya santri baru (sekaligus mahasiswa baru) menjadikan upacara tetap istiqamah dan penuh antusis dari santri.

Upacara yang berlangsung secara hidmat tersebut di pimpin oleh Rizky (ketua Organisasi Santri INSAN Darussalam Keputih). Bertindak sebagai pembina upacara Ust. Ir. H. Agung Wahyudi (Pembina Yayasan PPDS), selain membacakan teks Proklamasi beliau juga menyampaikan amanat yang penting bagi para santri, dalam sambutannya Pembina Upacara meneriakkan kata "Merdeka-Merdeka-Merdeka...!" dengan lantangnya dan diikuti oleh seluruh peserta Upacara, beliau menyampaikan bahwa kemerdekaan 72 tahun ini bukanlah diperoleh secara Gratis, namun merupakan perjuangan kristalisasi keringat dan darah para pejuang, perlu dingat pula peran para ulama dan santri merupakan hal yang paling besar peranannya dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia. kita harus ingat sejara, kata bung karno JAS MERAH (Jangan pernah melupakan Sejarah).

Beliau mengatakan ; ingatlah  dalam mempertahankan kemerdekaan saat indonesia baru seumur jagung dengan komando dari Rais 'aam NU; Hadrauts Syaikh KH. Hasyim As'ari mengikrarkan bahwa Membela tanah air adalah Jihad Fii Sabilillah ...., sadarilah kita sebagai santri-santri Ponpes Darussalam adalah penerus perjuangan para ulama dan santri yang merebut dan mengikrarkan kemerdekaan Indonesia, inilah tugas besar kita semua yang kita semangati sesuai dengan cita-cita para pejuang kita. waspadalah terhadap gerakan-gerakan radikalisme yang ingin memporak-porandakan Negara kita dengan upaya menggantikan falsafah Negara kita yaitu Pancasila. sadarilah generasi Muda penerus Islam Ahlus sunnah wal jama'ah ... NKRI Harga mati. itulah yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita. 


Upacara  kemudian di akhiri dengan pembacaan doa oleh KH. Ahmad Arsyad Arif, dengan hidmat dan khusu' para santri mengamini dan mengangkatkan tangan.

  


Rabu, 07 Juni 2017

TELAH DIBUKA PENDAFTARAN SANTRI BARU TH. 2017/2018


PANITIA PENDAFTARAN SANTRI BARU (PSB)
PONDOK PESANTREN DARUSSALAM KEPUTIH SURABAYA
TAHUN 2017-2018
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum Wr Wb

Dengan berakhirnya tahun ajaran 2016/2017, maka Ponpes Darussalam Keputih Membuka Pendaftarabn Santri Baru tahun 2017/2018, adapun ketentuan-ketentuannya adalah sebagai berikut:

A.     WAKTU PENDAFTARAN
              1.     Gelombang I        : 02 Juni s/d 20 Juni 2017
              2.     Gelombang II       : 01 Juli s/d  05 Agustus 2017

B.    TEMPAT PENDAFTARAN
Sekretariat Panitia PSB Ponpes Darussalam Keputih :
ü  Ponpes Darussalam Keputih : Gedung Nur Fadhil Lt. 2 | Jl. Arif Rahman Hakim No 09 Keputih Sukolilo Surabaya
    Pendaftaran dilayani pada jam kerja : 09.00 s/d 17.00 WIB (Senin  s/d Sabtu – Hari Ahad libur)
ü  Daftar online & Pembayaran via Transfer (24 jam – setiap hari) :
ü  Contact Sekretariat PSB PPDS : Telp : 031-5932378 / HP (WA) : 087738946046 / 081216653185

C.    SYARAT & KETENTUAN
  1. Calon santri baru harus datang mendaftarkan diri bersama orangtua/wali calon santri baru
  2. Calon santri baru minimal adalah lulusan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA atau yang sederajat
  3. Laki-laki Muslim (untuk santri yang mukim di Pesantren Darussalam Keputih)
  4.  Sedang/akan aktif melaksanakan pendidikan formal di luar pondok pesantren
  5. Siswa (SMP / SMA / sederajat) wajib sekolah formal di SMP/SMA Yayasan Pendidikan Tarbiyatul Aulad (YAPITA) keputih Surabaya.
  6. Mahasiswa maksimal semester 3 di kampusnya (Kampus wilayah Surabaya), dengan menunjukan keterangan dari kampus dan Kartu Tanda Mahasiswa
  7. Mengisi formulir pendaftaran santri baru (PSB) baik online maupun offline (dianjurkan mengisi form online terlebih dahulu)
  8. Menandatangani surat pernyataan kesanggupan menaati semua peraturan dan tata tertib pesantren (saat registrasi/ registrasi ulang) sebelum resmi menjadi santri Ponpes Darussalam Keputih Surabaya
  9. Menyerahkan photo copy ijazah terakhir/SKHU legalisir (1 lembar)
  10. Menyerahkan pas foto 4X6 (warna, 2 lembar)
  11. Menyerahkan photo copy kartu keluarga (KK) (1 lembar) 
Demikian Pemberitahuan ini, atas perhatiannya kami sampaikan Jazakumullah Kaharal Jaza'

Wassalamu'alaikum Wr Wb



Tertanda, 
Panitia PSB PPDS 2017/2018

Jumat, 26 Mei 2017

NGAJI RAMADHAN 1438 H DI PPDS





Assalamu'alaikum Wr Wb

Salam Silaturahmi kami sampaikan, semoga limpahan hidayah dan ma'unah-Nya selalu menyertai kita semua, Aamiin 

Marhaban Ya.. Ramadhan ...
sehubungan dengan datangnya bulan suci Aramadhan 1438 H, bidang pendidikan dan pengajaran Ponpes Darussalam Keputih Surabaya mengadakan kegiatan pengajian selama bulan Ramadhan 1438 H, kegiatan tersebut dapat diikuti oleh seluruh santri PPDS khususnya dan masyarakat umum yang berkenan mengikuti kegiatan NGAJI RAMADHAN 1438 H Di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. 
adapaun agendanya sebagaimana Jadwal brosur di atas (Klik Gambar Brosur) ....
demikian pemberitahuan ini, atas partisipasinya kami sampaikan jazakumullah khairal jaza'. 

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Surabaya, 23 Mei 2017
Koord. Pendidikan & Pegajaran PPDS

TTD

Usth. Siti Musfiqah MEI



(RALAT : TAFSIR AYAT KURSI MENJADI TAFSIR YASIN)



Sabtu, 01 Oktober 2016

Prof. Dr. H. Muhammad Faqih, Ph.D Mengaku Alumni PP. Darussalam Keputih Surabaya


darussalamkeputih.com [Surabaya, 4 September  2016], Acara Orientasi Pengenalan Pondok Pesantren (OP3) di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya merupakan agenda rutin Tahunan dalam menyambut kedatangan santri baru tiap tahunnya. Dalam acara pembukaan OP3 tahun ini beberapa tokoh masyarakat di lingkungan keputih turut berpartisipasi untuk mendoakan kelancaran sejak dimulainya pembelajaran dan pengajian di Ponpes Darusslam keputih Surabaya hingga habis masa tahun ajaran 2016/2017 dan pada masa-masa yang akan datang. diantara tokoh masyarakat yang hadir adalah ; KH. Hasyim Rowie, KH. Djalaluddin, KH. Baihaqi Marzuqi, KH. Sudasi Muka'ab, H. Najih dan Ust. Rahmat abdur Rahman. acara yang dihadiri oleh Pembina yayasan PP. Darussalam Keputih H. Agung Wahyudi bersama KH. Ahmad Arsyad Arif bersama dewan asatidz ini disambut hangat oleh para santri baru tahun ajaran 2016/2017 yang telah siap memulai proses pembelajaran dan pengajian di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. 

sambutan demi sambutan sebagai pesan awal bagi santri baru menjadi kunci start yang penting dalam memulai proses pendidikan di lingkungan Ponpes Darussalam Keputih Surabaya. KH. Ahmad Arsyar Arif sebagai Pembina Yayasan PP. Darussalam Keputih Surabaya memberikan sedikit penanaman bekal ilmu kunci pentingnya menghidupkan nilai-nilai akhlak dan tasawwuf dalam jiwa para santri, setidaknya seorang santri bisa hidup dengan penuh kesederhanaan, kekeluargaan, kesabaran, dan kaikhlasan dalam menjalankan segala amaliahnya setiap hari. Kiyai yang biasanya istiqamah mengampuh pengajian akhlaq taswwuf dengan kitab Bidayah al-Hidayah ini juga memberikan gambaran umum tentang sejarah berdirinya Ponpes Darussalam Keputih Surabaya hingga perkembangannya sampai saat ini, mengenalkan keluarga Ndalem Ponpes Darussalam Keputih. Pemaparan tersebut diharapkan dapat membangun kecintaan santri, pemahaman pada latar belakang dan visi misi ponpes Darussalam Keputih yang akan menjadi wadah tempat istiqamah untuk menimbah ilmu agama selama study di beberpa kampus/sekolah yang ada di sekitar PP. Darussalam Kpeutih Surabaya. 

Sambutan lainnya adalah Sambutan yang disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D (Pembantu Rektror II Kamputs ITS), kehadiran beliau menambah kekuatan dalam Forum OP3 tersebut, kunci yang akan menjadi pegangan para santri Baru maupun lama dalam menguatkan sendi-sendi iman dan taqwa dalam berilmu. Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D sangat antusias untuk menghadiri acara tersebut, kedatangan beliau yang sangat disiplin dan tepat waktu bahkan sebelum acara dimulai beliau sudah hadir terlebih dahulu. begitu luas keilmuan dan pengalaman beliau seolah ingin ditumpah ruahkan semuanya dalam Majlis OP3 tersebut, semangat beliau ini bukanlah tanpa alasan, dengan memandangi satu per satu wajah santri PP. Darussalam Keputih ini seolah terpancarkan Harapan Besar kader bangsa yang cerdas otaknya dan kaya hatinya. 

"PP. Darussalam Keputih adalah wadah yang sangat strategis untuk membagun bangsa melalui ilmuan yang taat pada Allah dan RasulNya" ungkap PR II ITS tersebut. secara gamblang beliau juga memberikan catatan-catatan sejarah perkembangan peradaban Islam pada abad pertengahan sebagai gambaran Ilmu dan Saitifik Islam yang menjadi barometer pemikiran-pemikiran Islam masa kini. analisa pada hal-hal tersebut tidak lain hanya dapat dikembangkan oleh Muslim yang berdedikasi tinggi terhadap ilmu Agama dan keagamaan. beliau juga mengenalkan ilmuan Islam yang telah berperan besar dalam menciptakan ilmu saint seperti ilmuan matematika yang menemukan angka nol (0) yang bernama al-Khawarizmi. Arah pembicaraan beliaupun memang terfokus pada Mahasiswa yang notabene mengambil Fakultas ilmu saint bukan ilmu Agama, namun dengan pertimbangan integral antara kemampuan ilmu saint dan Agama pada Santri Darussalam maka diharapkan kelak akan lahir Pemimpin-pemimpin yang yang beriman dan bertaqwa, menjadi ilmuan yang beriman dan bertaqwa, dan lain sebagainya profesi yang beriman dan bertaqwa.

selain catatan peradaban Islam, beliau juga menitipkan pada santri-santri PPDS sekaligus Mahasiswa untuk menjaga Bangsa dan Negara Indonesia ini dengan baik jangan sampai dirusak dan dihancurkan oleh kelompok-kelompok agama yang sebenarnya tidak kenal dengan Indonesia. menjaga Pancasila yang telah dirumuskan oleh para Ulama sebagai landasan Negara NKRI. disinilah harapan kita semua, para santri yang berkopeten dalam ilmu pesantren dan mampu bersaing dalam ilmu Saint dan Teknologi. maka PP. Darussalam Keputih bersama para Santri di dalamnya akan menjadi benteng dalam berdakwah dilingkungan mana saja. maka diperlukan kekuatan Ilmu Aswaja sebagai landasan mempertahankan NKRI dan Islam di Nusantara ini.

Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D disela-sela sambutanya memberikan support pada para santri untuk banyak bersyukur dipertemukan tempat tinggal sekaligus belajar Agama Islam yang Strategis. "saya juga ini santri PP. Darussalam, sekarang jadi alumni walau mondoknya hanya sebentar" ungkap Prof. Dr. KH. Muhammad Faqih, Ph.D. beliau mengaku pernah ngaji bersama KH. Ibrahim dan KH. Abdus Syakur (pendiri PP. Darusslaam Keputih). seolah ingin memberikan kesamaan perjuangan menuntut ilmu beliau terus memberikan motivasi yang sangat penting bagi para santri PP. Darussalam keputih. dan akhirnya beliau pun diminta untuk membuka pembelajaran / pengajian PP. Darussalam Keputih TA, 2016/2017 dengan membaca Doa bersama-sama yang dipimpin langsung oleh beliau dan ditirukan oleh seluruh santri dan tamu undangan yang hadir sambil berdiri dan mengangkat tangan (menegadahkan tangan ke langit, memohon pada Allah), inilah pendidikan tauladan memulai dengan menirukan dan berdoa. dan usai doa bersama dikumandangkan, bel pondok Darussalam Keputih pun berdering kencang menggetarkan tembok-tembok suci sebanyak 3 kali sebagai tanda telah dibukanya pembelajaran / pengajian di PP Darussalam (PPDS). 



 ***


M. Alfithrah Arufa
www.darussalamkeputih.com

Rabu, 22 Juni 2016

SAFARI RAMADHAN KE KOREA, UST FATHURROZI : “PEGANG TEGUH TRADISI ASWAJA NU”

wawancara darussalammkeputih.com
bersama Ust. Moh. Fathurrozi, Lc.,M.Th.I*

(Surabaya dan Jheongwan, South Korea,  21 Juni 2016)
 

darussalammkeputih.com, [Surabaya, 21/6/2016] ada banyak ilmu yang bisa kita peroleh, dimanapun dan kapanpun itu, dan dengan cara apapun itu, ilmu itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pencarinya, tidak terkecuali sebuah pengalaman berharga dari seorang Ustadz yang sehari-harinya dihabiskan untuk berdakwah dibalik tembok pesantren, institusi, organisasi, dan masyarakat. Sebagai seorang ustadz di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya, Ust Fathurrozi, yang akrab disapa Ust. Rozi ini tidak bisa mengisi pengajian rutinnya di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya selama Bulan Ramadhan 1437 H. Hal ini dikarenakan beliau mendapat undangan resmi dari PCI NU Korea untuk mengisi kajian Ramadhan dan imam tarawih sebulan penuh di Korea. 

Perkembangan tekhnologi-pun membuat darussalammkeputih.com menfasilitasi komunikasi keilmuan yang dinanti-nantikan oleh santri Ponpes Darussalam Keputih, wawancara kami dengan beliau melalui sebuah media Sosial di sela-sela waktu beliau pun berbuah hasil. Berikut ini kami paparkan hasil wawancara darussalammkeputih.com bersama beliau di Jheongwan, South Korea. Semoga bermanfaat.      
____________________



darussalammkeputih.com : “Ust berapa lama Ust safari ramadhan di Korea?”

Jadwal Safari Ramadhan saya di Korea,  InsyaAllah, selama 1 bulan penuh bersama utusan-utusan dari PCI NU Korea yang lain. Safari Ramadhan kali ini adalah yang kedua kalinya. Dulu pada tahun 2013, saya merupakan orang pertama dan satu-satunya da'i dari kalangan nahdhiyyin yang berangkat ke Korea sebagai undangan resmi dari PCI NU Korea bekerjasama dengan LAZIZ NU Pusat untuk berdakwah. Waktu itu,  saya diminta oleh ketua LAZIZ NU pusat, Bpk, K. H.  Masyhuri Malik,  menyampaikan kepada PCI NU Korea untuk membentuk LAZIZ NU cabang Korea. Alhamdulillah sekarang LAZIZ NU cabang Korea telah terbentuk.  Safari Ramadhan kali ini,  saya di undang atas kerjasama PCI NU dan LAZIZ NU Korea.



darussalammkeputih.com : “Hidup lama di negara atheis, apa tidak sulit cari makanan halal?”

Di sini (Korea, red) ada badan Halal KMF (Korean Muslem Foundation), jadi kalau urusan makanan seperti ayam dan daging,  yang diperlukan penyembelihan secara syar'i, bisa didapatkan di Koperasi KMF,  bahkan di sana juga tersedia makanan-makanan Indonesia. Sementara untuk ikan dan sayur-sayuran bisa didapatkan di warung-warung Korea,  seperti Lotte Mart, E-mart dan Asia Mart. Alhamdulillah, di sini setiap Masjid dan Mushalla memiliki Koperasi sendiri, jadi Masyarakat yang berdekatan dengan Masjid bisa langsung beli ke Masjid.



darussalammkeputih.com: “Di sana Ust. Ngaji Kitab apa saja, dan bagaimanakah sistem tarawihnya?”

Kalau ngaji kitab, ya saya pakai Safinah, Durratun Nashihin, dan Nashaihul Ibad, tergantung permintaan ketua takmir mushalla atau masjidnya. Sementara kalau tarawih tidak menggunakan sistem khataman satu malam satu juz sebagaimana di Mekkah,  tapi saya pribadi membaca dari awal Al-Qur’an,  sebab sebagian besar masyarakat Indonesia di Korea adalah pekerja, makanya tidak mungkin pakai teraweh dengan sistem khataman.

Jumlah raka'at teraweh di sini bervariasi;  ada yang melaksanakan 20 rakaat,  ada pula yang 8 rakaat.  Karena sebagian besar masyarakat muslim Indonesia di Korea ini sebagai tenaga kerja. Oleh sebab itu,  sebagian mushalla atau masjid ada yang menerapkan 8 rakaat tapi menggunakan bilal saat rehat shalat sebagaimana tradisi di Indonesia. Meskipun demikian, suasana indah bulan ramadhan tetap terasa. Tidak ketinggalan jamuan dan masakan ala Indo, seperti kolak dan es buah menjadi menu utama di mushalla-mushalla dan masjid. 


darussalammkeputih.com: “Bagaimana respon warga asli Korea dengan ibadah puasa muslim selama Ramadhan?”

Yaa… mereka sangat toleran, tidak ada masalah selama mereka tidak terganggu.  Hidup di sini aman dan tentram. Tapikalau masuk dalam urusan bekerja, di sini dituntut untuk konsisten dan profesional.Misalnya, kalau belum waktunya istirahat atau pulang,  sedikit sekali para Sajang (red: bos) yang mengijinkan pekerjanya beribadah tapi biasanya mereka tetap toleran dengan memberi waktu untuk berbuka atau shalat.



darussalammkeputih.com : “Tampilan ust. tetap sarungan ?"

Ya.. tetap sarungan…. Sebab sarung adalah bagian yang takterpisahkan dari ciri khas santri NU, meskipun bukan berarti yang bersarung adalah santri. Sarung itu ibarat kata anak sekarang : “toleran, dinamis, dan demokratis”, sederhananya, bebas luar dalam… (sambil tertawa) hehehe...



darussalammkeputih.com : “Ada Hal unik apa yang Ust. dapatkan di sana ?"


Yang unik, salah satunya adalah orang-orang indonesia (Muslim, red) di Korea terlihat lebih agamis dan lebih intens dalam beribadah, entah kenapa, mungkin selama ini pencarian mereka akan identitas sebagai muslim teruji hingga menjadi kuat di tengah-tengah masyarakat Korea yang Atheis.

Saat mereka sibuk bekerja setiap hari megumpulkan pundi-pundi Won,  yang tanpa kenal lelah siang dan malam, mereka semakin sadar akan kebahagiaan yang lain selain harta, yaitu kembali kepada-Nya. Nilai inilah yang kemudian mereka aplikasikan dan diejawantahkan dengan melakukan ibadah kepada-Nya.  Selain itu,  mereka juga sering kumpul-kumpul antar WNI di sana untuk Yasinan  dan Shalawatan sebagai bentuk perkumpulan antar WNI di sana dan obat kangen.

Lebih unik lagi, bahwa berdirinya sebuah Mushalla, yang menjadi cikal bakal Masjid,  adalah hasil dari solidaritas Jamaah Yasinan. Mereka setiap minggunya melakukan Yasinan dan penggalangan dana dari anggotanya untuk menyewa Flat sebagai tempat ibadah dan kajian-kajian ke-Islam-an.



darussalammkeputih.com : “Bagaimana perkembangan NU di Korea?”

Alhamdulillah NU di sini (Korea,red) semakin berkembang, hampir 80 % Masyarakat Indonesia (Muslim, red) di Korea adalah wargaNahdhiyyin.

Saya selalu menekankan kepada mereka untuk selalu berpegang teguh dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Al-Nahdhiyyah, juga pentingnya melakukan Inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan pemahaman Islam dengan menggunakan pendekatan Tradisi Lokal. 



darussalammkeputih.com : “Bagaimana kebiasaan /rutinan Warna Nahdhiyyin di sana selama Ramadhan?”

Seperti halnya di Indonesia, mereka Tadarrusan, Tarawih dan mengikuti pengajian kitab kuning. Di samping itu ada pula pengajian khusus tentang ke-Aswaja-an bagi internal pengurus demi pemantapan tentang Aswaja NU.

Adapula yang melakukan bukber (buka bersama) sebagai acara inti namun sebelumnya di isi oleh pembacaan surat yasin bersama, shalawatan dan pengajian.  Ada sebagian masjid yang bukber dengan warga negara lain,  seperti Bangladesh,  Pakistan,  dll.  Di sini tampak persaudaraan antar muslim dari belahan dunia.



darussalammkeputih.com : “Saat diskusi, problem apa yang sering mereka tanyakan?”

Ya… masalah shalat Jum’at, shalat lima waktu,  kadang ada sajang atau bosyang melarang jumatan karena faktor waktu, ya… intinya boleh dikatakan masalah fikih ibadah. Selain itu,  ya... ada juga yang bertanya tentang fikih sosial.



darussalammkeputih.com : “Apa tidak ada yang bertanya masalah wahabi dan aliran-aliran lainnya?”

Ya tentu itu pertanyaan yang paling menarik untuk dikupas... ada sebagian yang bertanya seperti itu, hanya saja kami dari PCI NU tidakterlalu merespon sebab walau bagaimanapun perbedaan tetap perbedaan.  Sebab perbedaan itu adalah rahmat bagi umat apabila disikapi dengan arif. Hanya saja yang memprihatinkan adalah kadang ada yang menganggap bahwa perbedaan adalah bencana. Maka dari itu,  walaupun dalam amalan NU ada dalilnya tetap saja dianggap oleh mereka keluar dari nilai-nilai Islam. 

Sebenarnya kami dakwah di bumi Korea ini dengan bil Hikmah dan Mauidzah Hasanah…  Bil Hikmah kami terjemahkan dengan prilakusehari-hari seperti mengedepankan nilai akhlak, santun dan  toleransi. Sedangkan dakwahbil Mauidzah Hasanah, kami menyampaikan pentingnya Akhlaq dalam berilmu, tidak saling menyalahkan bahkan membid’ah-bid'ahkan.  Intinya dalam ajaran NU: TASAMUH,  I'TIDAL dan TAWAZUN.

Semakin kita keras kepada ummat, kaku terhadapbudaya setempat, mereka malah semakin menjauh dari ajaran Islam. Nabi,  sebagai teladan dan panutan,  mengajarkankepada kita untuk lemah lembut dalam berdakwah kemudian dicontohkan dengan prilaku dan akhlaq yang mulya, bukan malah senang melaknat, membid’ahkan dan menyalahkan orang lain apalagi merasa dirinya paling benar.

Suatu ketika Nabi diminta oleh salah satu sahabat untuk mendoakan jelek kepada orang Musyrik, tapi Nabi enggan merespon seraya bersabda : “Aku diutus ke muka bumi ini untuk menebarkan kasih sayang dan menyayangi seluruh ummat”

Dalam berinteraksi dengan orang-orang musyrik Nabiselalu lembut dan memakai Akhlaq apalagi kepada sesama muslim,  demikian inilah yang disebut Rahmat lil ‘Alamin. 



darussalammkeputih.com : “Bagaimana  tanggapan ust. dengan peringatan Nuzul Al-Qur’an ?”

Sejarahnya, pada bulan Ramadhan, hampir setiap hari Nabi beribadah di Gua Hira. Tidak seperti hari-hari biasanya. Lalu, pada hari ketujuh belas, Nabi menerima wahyu al-Qur'an pertama. Ayat yang diterima pertama adalah "iqra" surat Al-Alaq 1-5. Untuk mengenang sejarah turunnya al-Qur'an, kebanyakan masyarakat Nusantara memperingatinya dalam bentuk pengajian dan halaqah-halaqah ilmiah. Peringatan ini dikenal dengan sebutan "Nuzul al-Qur'an". Budaya peringatan "Nuzul al-Qur'an" seperti ini harus diapresiasi dan terus dikembangkan sebagai kajian sejarah al-Qur'an agar anak cucu kita mudah mengenal al-Qur'an bukan malah dianggap bagian dari bid'ah.



darussalammkeputih.com : “Apa pesan-pesan Ust. buat para santri khususnya dan muslim di Indonesia pada umumnya terkait pengalaman dakwah di Korea ?

Teruslah belajar… belajar dan belajar... jangan pernah bosan untuk belajar, hanya orang bodoh yang berhenti belajar dan merasa pintar. Ilmu itu terus mengalami perkembangan seiring kemajuan zaman, maka dari itu menerjemahkan dan mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah masyarakat harus disertai pandangan yang luas sebab penerjemahan ilmu yang di dapatkan di Pesantren harus berdialektika dengan perubahan zaman.

Jadilah insan yang dinamis, lemah lembut, sebagaimana pesan Tuhan kepada kepada Nabi Musa dan Harun dalam surat Thaha ayat 44.

Di luar sana banyak umat yang membutuhkan bimbingan kita. Oleh karena itu,  marilah kita belajar dan terus belajar, belajar mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah masyarakat, menyampaikan ilmu dengan akhlak yang baik,  memecahkan masalah dengan bijak,  mendialektikakan ilmu dengan budaya. Jangan memicingkan mata demi tercapainya tujuan duniawi.

Akhlaq yang baik bukan karena kita diam menundukkan kepala dengan pakain yang rapi,  bukan pula berteriak lantang menjustice perbuatan orang lain dengan bahasa yang kurang bijak, tapi akhlak yang baik adalah mengaplikasikan sunnah dan prilaku Nabi dengan "ungkapan" yang sederhana di tengah-tengah masyarakat. Dengan bahasa lain, mengaplikasikan esensi sunnah Nabi bukan pada simbolnya saja.

 * Narasumber adalah Ustadz sekaligus Pengurus Bidang Pendidikan & Pengajian di Ponpes Darussalam Keputih Surabaya Jatim, serta Dosen di IAI (Institut Agama Islam) AL-KHOZINY BUDURAN SIDOARJO.


(diberitakan oleh alief el-kindary)

Popular Posts